How to Move On?
Berbicara tentang usaha untuk move on berarti berbicara tentang masa lalu dimana sepotong hati di sana masih tertinggal, sementara langkah kaki telah jauh meninggalkan. Move on selalu saja menjadi permasalahan sederhana yang ternyata sulit menjadi nyata. Berdamai dengan hati tidak semudah mengolesi wajah dengan cream penghilang bekas jerawat yang membandel. Bekas kebahagiaan di hatimu bukan sesuatu yang gampang hilang, apalagi jika hanya menggunakan produk pasaran yakni orang baru yang tidak ada apa-apanya dibandingkan dia yang pernah menorehkan cinta. Lalu apa kabar hatimu yang masih saja terpuruk, meratap dan menolak mereka yang hendak mendekat?
Kamu bisa saja menikmati kegalauan bertahun lamanya, boleh-boleh saja menangis sepuasnya jika memang doyan menangis. Seseorang pernah mengatakan (entah siapa) bahwa dia yang sulit bahagia adalah orang yang suka dengan kesedihan, biarkan saja, tidak perlu diberikan nasehat apalagi tips kebahagiaan. Sesungguhnya pintu kebahagiaan itu banyak, tinggal memilih untuk membukanya atau tetap pada ruangan yang sukses membuat betah dengan duka.
Definisi move on sesungguhnya bukan tentang melupakan, itu mustahil untuk seseorang yang telah menetap lama lalu memaksa otak untuk menghilangkannya dalam memori ingatan. Tidak perlu. Move on itu adalah tentang hati yang merasa baik-baik saja jika mendengar semua tentangnya. Meski beribu orang meneriakkan namanya di microfon, kamu tidak mewek lagi, hatimu tidak menaruh harapan lagi. Tapi, dengan percaya dirinya, hati berbisik “b aja” alias biasa aja. Wkwkwk
Lalu, how to Move on? Apa tips ampuh yang bisa digunakan untuk melepaskan diri dari jerat-jerat masa lalu? Mungkin kalian telah banyak menemukan tips yang lumrah dilakukan remaja pada umumnya di artikel lain, membuang benda-benda pemberian misalnya (sayang banget yak L) atau menghapus foto. Kalau tips dari RumPi cukup sederhana:
1. Perbaiki Niat
Segala sesuatunya tergantung niat, jika memang niat untuk mengikhlaskan kepergiannya ya itu mudah saja jika berangkat dari bagian hati yang paling tulus. Tidak setengah-setengah.
2. Dekatkan diri kepada Tuhan
Percaya atau tidak, dengan mendekatkan diri kepada Tuhan akan membuat hati damai dan lambat laun akan mengurangi beban di hati. Kamu pernah dengar kan pernyataan luar biasa yang mengatakan bahwa tidak masalah kehilangan segalanya asalkan tidak kehilangan Tuhan? Karena itu, dekatkan diri kepada-Nya maka sesuatu yang lebih baik akan segera mendekat.
3. Fokus ke pekerjaan dan pendidikan
Sayang sekali jika hari-harimu terbuang dengan memikirkan tentang dia, apalagi hanya sekedar menyusun strategi ampuh untuk bisa kembali bersamanya. Payah! Kamu hanya perlu mengkualitaskan diri untuk mendapatkan seseorang yang lebih berkelas.
Nah, sahabat! itulah tips move on untuk kalian para pejuang kebahagiaan. Meski tipsnya panjang kali lebar, luas kali tinggi tapi jika bukan dari diri sendiri maka semua itu sia-sia. Okey? Sekian dulu celoteh dari saya. Selamat beraktivitas!
Belum ada Komentar untuk "How to Move On?"
Posting Komentar